image

Pencegahan Osteoporosis

Apa itu Osteoporosis?

Penyakit yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan tulang mudah patah dengan benturan ringan.

 

Gejala dan tanda Osteoporosis?

Tidak mempunyai gejala yang jelas sehingga umumnya seseorang tidak mengetahui bahwa mereka mengalami Osteoporosis hingga mengalami patah tulang. Patah tulang karena Osteoporosis dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan, berkurangnya fungsi gerak dan bahkan kematian.
50% wanita dan 33% pria akan mengalami patah tulang karena Osteoporosis semasa hidupnya, angka ini jauh lebih besar daripada Stroke, Serangan Jantung dan Kanker. Patah tulang karena Osteoporosis tersering mengenai tulang belakang, panggul dan pergelangan tangan. Segera periksakan ke dokter bila merasa tinggi badan semakin menyusut, postur tubuh menjadi bungkuk dan mengalami nyeri punggung tiba-tiba.

 

Mencegah Osteoporosis?

 

Faktor risiko Osteoporosis?

› Usia diatas 50 tahun
› Wanita
› Menopause
› Riwayat keluarga
› Kurus
› Riwayat patah tulang
› Konsumsi obat tertentu (seperti Steroid)
› Memiliki penyakit tertentu (seperti penyakit Ginjal Kronis)

Untuk mendiagnosis Osteoporosis dan menilai risiko terjadinya patah tulang dan perlunya terapi Osteoporosis, dokter akan meminta pemeriksaan kepadatang tulang. Pemeriksaan ini mengukur densitas mineral tulang.

 

Bone Mineral Densitometry

Bone Mineral Densitometry (BMD) merupakan pemeriksaan non-invasif dengan alat Dual-Energy X-Ray Absoptiometry (DEXA) yang menggunakan radiasi minimal untuk mengetahui kepadatan tulang sehingga dapat mendiagnosis Osteoporosis.

Aktivitas fisik merupakan salah satu upaya utama untuk mencegah terjadinya osteoporosis maupun menghambat pemburukan penyakit yang tengah berlangsung. Berikut jenis olahraga nya:

  1. Aerobik tanpa beban (non-weight bearing), seperti berenang dan bersepeda.
  2. Latihan resistensi seperti berlari dan melompat (impact) dapat meningkatkan metabolisme tulang dan mencegah fraktur.
  3. Olahraga keseimbangan dan propriosepsi. Melalui proses edukasi ulang gaya berjalan, postur tubuh dapat meningkat sehingga terjadi penurunan risiko jatuh, peningkatan kapasitas fungsional, keseimbangan dinamik, dan kualitas hidup dibandingkan kontrol yang melaksanakan kegiatan ini, terutama pada perempuan pasca menopause.
  4. Whole body vibration. Getaran mekanik yang dapat membantu mempertahankan mikroarsitektur tulang, meningkatkan kepadatan tulang, meningkatkan kekuatan tulang, serta mencegah hilangnya massa tulang.

 

Materi oleh: PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RS Santo Borromeus